Komentar Emak-emak Soal – Pemerintah telah mengurangi anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per anak per hari. Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah mempertimbangkan data keluarga menengah ke bawah di Indonesia.
Menurut Presiden Prabowo, rata-rata keluarga dari lapisan masyarakat ini memiliki tiga hingga empat anak. Dengan demikian, meskipun anggaran per anak menurun, total bantuan makan bergizi yang diterima setiap keluarga masih cukup signifikan, yaitu sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari.
Perhitungan Manfaat Bantuan
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa jika dihitung dalam satu bulan, bantuan makan bergizi ini dapat mencapai Rp2,7 juta per keluarga.
Selain itu, program ini bukanlah satu-satunya bantuan dari pemerintah. Terdapat juga bantuan sosial (bansos) lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), yang turut mendukung kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
Komitmen Pemerintah
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah telah berupaya maksimal untuk mengamankan kesejahteraan semua lapisan masyarakat, termasuk buruh dan kelompok rentan lainnya.
“Kalau ini semua dengan bansos dan bantuan sosial lainnya, termasuk PKH, saya kira upaya pemerintah mengamankan semua lapisan masyarakat, di antaranya buruh, sudah sangat maksimal saat ini,” ujarnya.
Keputusan ini mencerminkan strategi pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi anggaran dan manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan. Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan ini?
Respons Orang Tua atas Jatah Rp10 Ribu untuk Makan Bergizi Gratis
Langkah pemerintah memangkas anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi Rp10 ribu per anak per hari menuai respons beragam, terutama dari para orang tua. Sebagian besar merasa angka tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, sementara beberapa lainnya menganggap kebijakan ini tetap membantu, terutama bagi keluarga menengah ke bawah.
Kritik dari Para Orang Tua
Beberapa orang tua menilai jatah Rp10 ribu sulit memenuhi standar gizi yang diperlukan anak-anak, terutama dengan harga pangan yang terus naik.
Anastasya (29), Ibu Anak PAUD
Anastasya berpendapat bahwa anggaran ini tidak masuk akal, mengingat kebutuhan nutrisi anak mencakup 4 sehat 5 sempurna:
- Protein hewani
- Sayur
- Karbohidrat
- Buah dan susu
Menurutnya, Rp10 ribu hanya cukup untuk seporsi nasi dengan sayur dan telur, yang tidak ideal untuk pertumbuhan optimal.
“Minimal seharusnya Rp40 ribu–Rp50 ribu per hari, apalagi harga pangan sekarang mahal,” tegasnya.
Nabila (30), Ibu Dua Anak
Nabila sepakat bahwa jatah Rp10 ribu belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sepenuhnya, meski bisa memberikan menu sederhana seperti:
- Karbohidrat
- Protein (telur, tahu, tempe)
- Sayur dan buah
Namun, ia juga mempertanyakan apakah anggaran ini bisa menutupi biaya pengolahan atau catering makanan. Nabila berharap pemerintah dapat meningkatkan anggaran untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang lebih baik.
“Rp10 ribu cukup untuk menu sederhana, tapi gizi anak tetap belum optimal,” ujarnya.
Dukungan untuk Program MBG
Meski banyak kritik, ada juga orang tua yang mendukung program ini, terutama bagi keluarga menengah ke bawah.
Laily (34), Ibu Dua Anak
Laily menilai Rp10 ribu sudah cukup membantu asalkan bantuan diberikan kepada penerima yang benar-benar membutuhkan. Ia percaya menu bergizi dapat disiapkan dengan anggaran ini jika dikelola dengan baik, misalnya:
- Karbohidrat
- Protein hewani dan nabati
- Aneka sayuran
Menurutnya, bantuan ini akan lebih bermanfaat dibandingkan anak-anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat seperti cireng, gulali, atau seblak.
“Makanan bergizi dari pemerintah tentu lebih baik dan membantu anak-anak tumbuh sehat,” imbuhnya.
Harapan Orang Tua
Sebagian besar orang tua berharap pemerintah dapat meningkatkan anggaran MBG agar anak-anak mendapatkan asupan gizi yang optimal untuk tumbuh kembangnya. Meski dianggap membantu, jatah Rp10 ribu dianggap masih kurang memadai di tengah naiknya harga pangan.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah anggaran Rp10 ribu sudah cukup untuk memastikan gizi anak-anak terpenuhi?