Aliansi BRICS telah diprediksi akan mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan dibandingkan dengan blok G7 pada tahun 2026. Proyeksi ini menyoroti pergeseran domino kekuatan ekonomi global yang semakin terlihat, dengan banyak negara berkembang menunjukkan kemajuan yang pesat.
Berdasarkan laporan terbaru, negara-negara BRICS diharapkan akan melanjutkan tren positif ini, dipimpin dengan angka pertumbuhan yang mengesankan dari Ethiopia dan India. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa ekonomi secara keseluruhan mulai berpindah fokus ke negara-negara di Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Tentu saja, hal ini tidak hanya menyangkut angka pertumbuhan, tetapi juga perubahan dalam tatanan ekonomi global. Sementara negara-negara maju seperti yang tergabung dalam G7 menghadapi perlambatan yang mengkhawatirkan, BRICS terus menunjukkan potensi yang mendorong perkembangan baru.
BRICS vs G7: Gambaran Singkat Pertumbuhan Ekonomi 2026
Data menunjukkan bahwa Ethiopia akan memimpin pertumbuhan dengan angka fantastis mencapai 7,1%, diikuti oleh India dengan 6,2%. Uni Emirat Arab dan Indonesia juga menunjukkan performa yang kuat, masing-masing dengan pertumbuhan 5,0% dan 4,9%.
Di sisi lain, proyeksi untuk negara-negara G7 jauh lebih suram. Amerika Serikat, yang tumbuh paling cepat di antara G7, hanya memprediksi pertumbuhan hingga 2,1%, jauh dari angka yang dicapai BRICS. Negara-negara lain dalam G7 seperti Jepang dan Italia bahkan meramalkan pertumbuhan di bawah 1%.
Ketimpangan pertumbuhan antara kedua blok ini jelas menjadi perhatian besar. Ini bukan hanya masalah statistik, tetapi sebuah pergeseran yang bisa mengubah peta kekuatan ekonomi global di masa depan.
Pergeseran Ekonomi Global dan Implikasinya
Penurunan populasi produktif di negara-negara maju menjadi salah satu faktor kunci yang memperberat prospek pertumbuhan jangka panjang. Sementara itu, negara-negara berkembang dengan populasi yang besar dan peningkatan urbanisasi menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan BRICS tidak hanya berdampak pada angka pertumbuhan, tetapi juga pada struktur keuangan global. Peningkatan kemampuan negara-negara kecil untuk bersaing di pasar internasional dapat membawa dampak yang luas bagi ekonomi dunia.
Inisiatif BRICS untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan internasional bukanlah langkah yang sepele. Ini bisa mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan G7 dan dolar Amerika, dan memberikan ruang bagi negara berkembang untuk mengatur kebijakan mereka sendiri.
Strategi BRICS untuk Menciptakan Tatanan Ekonomi Baru
BRICS terus menggalang kekuatan untuk membentuk tatanan ekonomi multipolar. Mereka tidak hanya berupaya meningkatkan hubungan ekonomi antar negara anggotanya, tetapi juga berupaya menarik perhatian negara lain untuk bergabung dalam inisiatif ini.
Keberhasilan strategi ini bisa berarti lebih banyak kebebasan bagi negara-negara berkembang untuk berekspansi di arena global. Ini juga menghadirkan tantangan bagi negara-negara G7 yang perlu melakukan evaluasi terhadap kebijakan luar negeri dan ekonomi mereka.
Sama halnya, dampak dari inisiatif BRICS dapat memberikan sinyal bahwa kekuatan ekonomi utama sedang berpindah tangan. Negara-negara maju perlu memberi perhatian lebih terhadap dinamika ini agar tetap relevan di kancah global.
