loading…
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengungkap rasa kegembiraannya kepada Presiden Prabowo. FOTO/Biro Pers Istana Presiden
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, dengan penuh semangat menyampaikan rasa bahagianya atas keanggotaan resmi Indonesia dalam BRICS. Pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 22 Oktober 2025, menjadi momen bersejarah dalam hubungan kedua negara.
Ramaphosa sangat mengapresiasi langkah Indonesia yang kini menjadi bagian dari keluarga besar BRICS. Dalam pernyataannya, dia menggarisbawahi pentingnya kerjasama dan solidaritas antarnegara dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Pentingnya Keanggotaan Indonesia dalam BRICS bagi Hubungan Internasional
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS menandai sebuah langkah signifikan dalam diplomasi internasional. BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, menjadi platform penting bagi negara-negara berkembang untuk bersatu.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini memiliki potensi lebih besar dalam memengaruhi keputusan global. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih banyak dalam isu-isu internasional, termasuk ekonomi dan keamanan.
Ramaphosa tak hanya merasa senang, tetapi juga melihat kesempatan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Kerjasama di berbagai sektor, baik politik maupun ekonomi, akan semakin intensif seiring dengan keanggotaan Indonesia ini.
Melalui forum BRICS, Indonesia dapat memperluas pengaruh dan meningkatkan kapasitas diplomasi. Ini akan berdampak positif pada posisi Indonesia di ranah internasional dan memperkuat peran sebagai negara berkembang yang berpengaruh.
Selanjutnya, pertemuan ini juga menunjukkan komitmen Afrika Selatan untuk menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Dengan kolaborasi yang lebih mendalam, keduanya dapat saling memperkuat dalam menyelesaikan tantangan global yang dihadapi.
Diskusi Isu Global antara Indonesia dan Afrika Selatan
Pada kesempatan tersebut, Ramaphosa dan Prabowo juga membahas berbagai isu global yang relevan. Pemimpin kedua negara mengakui bahwa tantangan sekarang ini membutuhkan kerjasama lebih erat antara negara-negara di berbagai forum internasional.
Ramaphosa menekankan bahwa dialog antarnegara sangat diperlukan untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan perdamaian. Kerja sama dalam organisasi seperti BRICS dan G20 menjadi sorotan utama dalam pertemuan mereka.
Keduanya sepakat bahwa penguatan sistem multilateral yang inklusif sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kerja sama yang saling menguntungkan, keduanya dapat menghadapi berbagai tantangan dengan lebih efektif.
Lebih jauh, Ramaphosa menyampaikan pentingnya melibatkan suara negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan global. Hal tersebut akan memberikan perspektif yang lebih beragam dan adil dalam merumuskan kebijakan internasional.
Disamping itu, Prabowo juga mengingatkan perlunya menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan posisi negara-negara kecil yang berupaya mencari keadilan. Ini menjadi pengingat bahwa solidaritas antarnegara harus terus dijaga tanpa terkecuali.
Langkah Menuju Kerjasama Bilateral yang Lebih Kuat
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua belah pihak menyatakan komitmen untuk memperdalam hubungan di berbagai bidang. Keduanya sepakat untuk mengeksplorasi peluang kerja sama baru yang saling menguntungkan.
Ramaphosa menambahkan, kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi merupakan area yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Sebagai anggota BRICS, Indonesia memiliki akses lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan negara-negara anggota lainnya.
Sementara itu, Prabowo mengusulkan perlunya peningkatan dialog terkait isu-isu keamanan regional. Hal ini penting untuk memelihara stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Keduanya sepakat bahwa melalui forum-forum yang ada, komunikasi yang lebih baik dapat dicapai. Kerja sama dalam bidang inovasi dan teknologi juga akan menjadi fokus utama yang bisa dioptimalkan.
Pada akhirnya, kerjasama yang erat antara Indonesia dan Afrika Selatan diharapkan mampu membawa manfaat berkelanjutan. Dengan kesepakatan yang jelas, dua negara ini bisa menjadi contoh kolaborasi yang baik bagi negara lainnya di kawasan.