Dalam upaya mengejar target penetrasi layanan fixed broadband, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai 50% akses rumah tangga pada tahun 2029 dengan kecepatan 100 Mbps. Namun, data terkini menunjukkan bahwa pencapaian tersebut berada di jalur yang sulit, mengingat kondisi yang ada saat ini.
Kemenkominfo melaporkan bahwa hanya sekitar 21% dari rumah tangga di Indonesia yang saat ini mengakses layanan fixed broadband. Kontras terlihat jelas jika dibandingkan dengan penetrasi internet seluler yang sudah mencapai 80,66%, menunjukkan sebuah kesenjangan yang mencolok dalam akses internet di tanah air.
Sebuah laporan dari APJII menunjukkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2025, hanya 28,43% dari masyarakat yang memiliki fixed broadband terpasang di rumah mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses layanan internet yang stabil dan cepat.
Upaya Pemerintah dalam Memperluas Akses Internet di Indonesia
Pemerintah menyadari pentingnya internet bagi perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan demikian, mereka meluncurkan berbagai program untuk mendukung penetrasi broadband, termasuk penyediaan infrastruktur yang diperlukan.
Salah satu langkah konkret adalah peningkatan investasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah berupaya untuk menarik minat investor dengan memberikan insentif dan kemudahan regulasi yang dapat mendukung perluasan jaringan broadband.
Selain itu, kolaborasi antara sektor publik dan swasta juga digalakkan. Melalui kemitraan strategis, diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas pelayanan internet di seluruh Indonesia.
Peluang bagi Perusahaan Jasa Internet di Pasar Fixed Broadband
Rendahnya penetrasi fixed broadband di Indonesia menjadi peluang besar bagi penyedia jasa internet. Banyak perusahaan kini melihat kesenjangan ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan solusi yang lebih baik dan menarik bagi konsumen.
Samuel Adi Mulia, wakil dari salah satu perusahaan, menyatakan bahwa tingginya kebutuhan untuk akses internet yang cepat dan stabil mendorong mereka untuk berinvestasi dalam pengembangan jaringan. Dengan adanya investasi yang agresif, perusahaan dapat memperluas basis pelanggan mereka.
Dari perspektif bisnis, memasuki pasar fixed broadband yang masih terbilang segar menawarkan peluang untuk mendapatkan pangsa pasar yang signifikan. Dengan perencanaan strategi yang tepat, perusahaan dapat memimpin dalam layanan internet di area yang belum terlayani.
Pembangunan Jaringan Fiber To The Home di Indonesia
Untuk mempercepat perluasan akses fixed broadband, beberapa perusahaan telah mulai membangun jaringan Fiber To The Home (FTTH). Jenis jaringan ini menawarkan kecepatan tinggi dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan teknologi lainnya.
Pembangunan FTTH diharapkan dapat mengatasi masalah jangkauan dan kualitas layanan internet. Dengan konektivitas yang lebih baik, masyarakat di daerah terpencil pun dapat menikmati layanan internet yang memadai.
Bahkan, beberapa perusahaan telah menggandeng mitra strategis dalam skema kerja sama operasi untuk memaksimalkan jangkauan jaringan FTTH. Kolaborasi ini bertujuan agar pembangunan berjalan lebih cepat dan efisien, mencapai lebih banyak rumah tangga.
